“Cara mudah
dan praktis berkomunikasi dg anak pada
usia transisi”
Dra. Yeti
Widiati Suryani, Psi, CHt
SMPIT Future
Islamic School, 24 Desember 2011
Remaja
adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh
pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu
Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja
merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang
masih banyak dikutip orang.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis
identitas atau pencarian identitas diri sehingga jika kita tidak dapat
mengelolanya dengan baik maka akan hilanglah masa remaja itu tanpa kesan yang
berarti.
Masih banyak di kalangan orang tua yang belum memahami
bagaimana caranya menghadapi masa remaja putra-putrinya sehingga berdampak pada
menurunnya kualitas belajar mereka di
sekolah, berdasarkan inilah maka SMPIT Future Islamic School mengadakan seminar
sehari dengan tema membedah cara berkomunikasi efektif pada anak usia remaja yang diadakan
hari sabtu tepatnya tanggal 24 Desember 2011.
Seminar ini dipandu oleh seorang psikolog yang telah
berpengalaman luas dalam mengatasi masalah remaja yaitu Dra Yeti Widiati
Suryani, Psi,CHt.
Dalam seminar ini dibahas mengenai pentingnya komunikasi
dalam keluarga, lima bahasa cinta dan teknik-teknik cara berkomunikasi yang
disampaikan dengan pelbagai macam contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Sekitar 55 peserta
yang sebagian besar orang tua siswa ditambah dengan beberapa undangan dari
sekolah sekitar mengikuti dengan penuh perhatian kiat2 yang disampaikan oleh
ibu yeti terutama ketika membahas lima bahasa cinta yaitu
verbal,sentuhan,materi,bantuan dan waktu.
Berikan anak kita kata-kata positif dan motivasi sehingga
mereka merasa diperhatikan oleh kedua orang tuanya juga jangan pelit dengan
pujian serta berikan pertanyaan yang menunjukkan perhatian kita kepada mereka
sehingga anak-anak remaja itu akan merasa nyaman ketika dekat dengan kedua
orang tuanya,begitu kata bu yeti ketika menjawab pertanyaan dari salah satu
orang tua siswa yang merasa kesulitan dengan putrinya.
Dari hasil angket yang diberikan saat akhir acara, ternyata
banyak peserta yang merasa puas dengan materi yang diberikan dan berharap
dilain waktu agar diadakan kembali acara yang serupa dengan topik dan tema yang
berbeda.(es)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar