Belajar dari Munif Chatib (1)
Melukis Angka.
Latif adalah siswa yang bermasalah dalam belajar. Masalah yang dia alami sangat kompleks karena kombinasi berbagai masalah. Pertama, dia tidak pernah masuk kelas. Oleh karena itu,banyak sekali materi yang tidak pernah ia ikuti. Kedua, dia tdk pernah membawa buku dan alat tulis. Latif sama sekali tidak termotivasi untuk belajar,akibatnya dia tidak bisa mengenal angka dan penjumlahan.
Ternyata, keluarga menjadi latar belakang terbesar masalah Latif. Sang ibu telah lama bekerja di luar negeri,sementara ayahnya memiliki pekerjaan tidak tetap dan sering ke luar kota. Kondisi ini membuat sang ayah sama sekali tidak memberikan perhatian kepada anaknya,khususnya soal pendidikan. Latif tinggal bersama neneknya yang sama sekali tak peduli urusan sekolah sang cucu. Dapat disimpulkan,masalah Latif bersumber pada kurang perhatian dan kurang kasih sayang orang tuanya.
Namun dibalik masalah tersebut,tersimpan potensi yang luar biasa. Latif sangat suka menggambar dan mewarnai (kecerdasan spasial visual). Guru matematika di kelas Latif punya ide untuk mengajarkan penjumlahan lewat pintu kecerdasan Latif. Guru tersebut memberikan kesempatan kepada Latif untuk belajar penjumlahan dengan cara melukis angka-angka penjumlahan pada kertas folio yang disambung berjejer di dinding kelas. Betapa antusiasnya Latif "menggambar" di dinding tersebut. Inilah sebuah proses gaya mengajar yang berhasil masuk dalam dunia siswa.
Sekarang Latif termotivasi untuk sekolah dan sangat enjoy dengan pelajaran matematika. Hasilnya dia mampu menguasai materi penjumlahan yang dahulu dibencinya.
(Sekolahnya Manusia,Munif Chatib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar